RINGKASAN MATERI PERANG DUNIA II (SEJARAH PEMINATAN KELAS XI)

 PERANG DUNIA II



Perang Dunia II adalah perang besar yang berlangsung di Benua Eropa, Benua Asia, serta di beberapa kawasan di pelosok dunia pada kurun waktu 01 September 1939 hingga 02 September 1945.

Perang ini melibatkan banyak negara-negara besar dunia saat itu, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Uni Soviet, Italia, Jepang, hingga Amerika Serikat. Secara umum, terdapat dua kubu besar yang saling berseteru. Kubu pertama disebut sebagai Axis (Poros) yang terdiri dari Jerman, Italia, dan Jepang. Kubu kedua disebut sebagai Allies (Sekutu) yang terdiri dari Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet. Terdapat pula negara-negara koloni yang ikut terlibat untuk membela negara induknya dalam menghadapi musuh, seperti negara India dan Negara Hindia-Belanda (Indonesia).

Secara umum, penyebab pecahnya perang dunia II adalah kemunculan fasisme di Jerman, Italia, dan Jepang; yaitu sebuah versi nasionalisme tingkat ekstrim. Negara-negara tersebut juga melaksanakan militerisme, yaitu penggiatan kembali kekuatan militer untuk menduduki wilayah-wilayah baru. Secara khusus, penyebab pecahnya perang dunia II adalah:

Ø  Pelanggaran perjanjian Versailles oleh Jerman seperti remiliterisasi Negeri Jerman dan pendudukan daerah Rhineland,

Ø  Diamnya lembaga mancanegara bernama League of Nations (Liga Bangsa-Bangsa),

Ø  Pelaksanaan Anschluss, yaitu penyatuan seluruh bangsa Jerman (Swiss, Austria, Jerman) dalam satu negara yaitu Jerman (Deutschland).

Dapat dirangkum bahwa pemicu pecahnya perang ini adalah:

Ø  Invasi Italia ke Ethiopia pada 30 Juni 1936,

Ø  Invasi Jerman ke Polandia pada 01 September 1939, dan

Ø  Invasi Jepang ke Amerika Serikat (di Pearl Harbor, Hawaii) pada 07 Desember 1941.

Para invasi tersebut menandakan militerisme negara Axis yang menyuarakan peperangan dan membuat pihak negara Allied (Sekutu) perlu berperang untuk mempertahankan diri. Perang berakhir dengan kekalahan pihak Axis yang memunculkan: perjanjian Postdam (Agustus 1945), perjanjian Paris (1947), dan perjanjian San Francisco (September 1945).

Wilayah utama pertempuran antara lain terjadi di Eropa, Afrika Utara, Asia Timur dan Tenggara, serta wilayah Pasifik. Lebih dari 100 juta orang turut serta dalam pertempuran, 50-70 juta diantaranya tewas. Diikuti dengan kehancuran ekonomi, munculnya usaha memerdekakan diri dari negara jajahan, serta polarisasi politik dunia menuju perang dingin.

Latar Belakang Perang Dunia 2

Perang Dunia I yang berakhir dengan kekalahan bagi Blok Sentral (Kekaisaran Jerman, Kekaisaran Austria-Hongaria, dan Kekaisaran Turki Utsmani) menyebabkan tekanan yang besar bagi Jerman. Kekaisaran terpaksa harus bubar melalui Revolusi Jerman 1818-1819, lahirnya negara demokratis baru menyebabkan ketegangan dan perebutan kekuasaan antar golongan.

Utang perang, hancurnya perekonomian, dan pemangkasan militer Jerman melalui Perjanjian Versailles menyebabkan golongan keras sayap kanan mudah memasuki panggung politik. Salah satunya Adolf Hitler yang diangkat sebagai kanselir Jerman pada tahun 1933, Benito Mussolini dengan gerakan ultranasionalis pada tahun 1922-1925, Kaisar Hirohito memimpin Jepang berperang melawan Cina pada tahun 1937 dan keluar dari Liga Bangsa-Bangsa. Perang Dunia 2 dinyatakan dimulai pada 1 September 1939 ketika Nazi Jerman menyerbu Polandia. Meskipun banyak peristiwa-peristiwa sebelumnya yang merupakan titik-titik penting menuju pecahnya perang.

Blok-Blok dan Wilayah Pertempuran

A.    Blok Poros (Axis)

Blok Poros terdiri dari tiga negara, yaitu Jerman, Jepang, dan Italia. Aksi-aksi militeristik Jerman sejak Hitler menjabat pada tahun 1933 pada dasarnya direspon negative oleh Italia melalui Front Stresa. Namun ketika Italia menganeksasi Ethiopia pada Oktober 1935, Jerman justru mendukung aksi tersebut. Sehingga Italia menarik segala sentimen negatif terhadap Jerman dan menjajaki persekutuan. Pada bulan Oktober 1936, Jerman dan Italia membentuk Poros Roma-Berlin. Sementara pada bulan November, Jerman-Jepang menandatangani Pakta Anti-Komintern untuk mencegah Soviet memporakporandakan kekuasaan kedua negara melalui komunisme. Pasca pecahnya front perang di Eropa pada tahun 1939, Jerman dan Italia membutuhkan pengalihan untuk mencegah Amerika Serikat terjun langsung ke Eropa. Pakta Tripartit ditandatangani pada September 1940. Isinya pada dasarnya menyerahkan tataran Eropa kepada Jerman dan Italia, sementara Asia Timur kepada Jepang. Hal ini untuk membagi fokus Amerika Serikat yang disinyalir akan memihak sekutu. Blok ini nantinya juga diikuti oleh negara-negara bawahan antara lain Hungaria, Rumania, Slovakia, Bulgaria, dan Kroasia setelah ditaklukkan Jerman.

B.     Blok Sekutu (Allies)

Blok Sekutu adalah pihak aliansi yang dibentuk untuk merespon sikap ekspansionis Blok Poros. Berisi antara lain Imperium Britania, Perancis, dan Tiongkok. Kemudian disusul oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat. Inggris dan Perancis adalah dua anggota pertama blok sekutu menyusul pernyataan perang terhadap Jerman merespon serbuannya ke Polandia pada September 1939. Sekutu menjalin hubungan dengan negara-negara minor yang terancam aneksasi Jerman seperti Yunani, Finlandia, Denmark, Norwegia, Belanda, dan Cekoslowakia. Tiongkok juga termasuk dalam blok ini setelah terlebih dahulu berperang melawan Jepang sejak tahun 1937. Uni Soviet sebelumnya terikat perjanjian netral dengan Jerman, beralih memasuki blok sekutu karena Jerman mempersiapkan Operasi Barbarossa untuk menaklukkan kekuatan militer Soviet. Terakhir, Amerika Serikat memasuki blok sekutu dengan menyatakan perang terhadap Jepang pasca Peristiwa Pearl Harbour pada Desember 1941.

Kronologi Perang Dunia 2

A.    Wilayah Eropa-Afrika

Serbuan perdana Jerman ke Polandia September 1939 memporak-porandakan negara kecil di sekitarnya. Hal ini juga terjadi karena Soviet yang netral pada saat itu menduduki Lituania, Polandia, dan negara-negara Baltik sebagai bentuk “bantuan bersama”. Soviet kemudian dikeluarkan dari Liga Bangsa-Bangsa, membangun keamanan front timur. Jerman melanjutkan invasi ke Denmark dan Norwegia pada April 1940, dan meneken perjanjian dagang dengan Soviet untuk memperoleh bahan baku pasca diblokade oleh Inggris dan Perancis.  Pada Bulan Mei, Jerman dibantu Italia menyerbu Perancis, Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Dalam beberapa minggu seluruhnya menyerah melawan taktik Blitzkrieg. Pada bulan Juni, tentara Britania dan Perancis terpaksa melarikan diri dalam Peristiwa Dunkirk yang pada dasarnya juga merupakan kegagalan Jerman membasmi seluruh tentara Inggris yang ada di Eropa Daratan.

Jerman memulai supremasi udara melalui Luftwaffe dengan membombardir Kepulauan Britania, sementara Italia memulai operasi di wilayah Mediterania untuk menguasai Yunani dan Afrika Utara. Pada November 1940 anggota blok poros bertambah seiring meningkatnya ketegangan antara Jerman dan Soviet, sehingga Blok Poros mau tidak mau mempersiapkan scenario terbukanya front timur Eropa. Mendekati pertengahan tahun 1941, armada Jerman dan Italia telah menduduki Libya dan Mesir menuju ke Timur Tengah. Bersamaan dengan berhentinya kampanye Luftwaffe di Britania. Bulan Juni 1941, poros timur pecah setelah Jerman melancarkan Operasi Barbarossa menginvasi Soviet. Poros mampu mengungguli tentara merah dan mendorongnya sampai ke kota Stalingrad, tepi Sungai Volga. Di sisi lain kondisi ini menyebabkan perhatian poros terpecah menjadi tiga bagian, sehingga Inggris mulai merencanakan pendaratan ke Eropa Daratan.

Tahun 1942 menjadi titik balik kebangkitan sekutu di Eropa. Bergabungnya Amerika Serikat, berbaliknya kondisi di front timur pasca kegagalan penaklukan Stalingrad, dan serangan balik di Afrika menunjukkan bahwa peperangan beralih ke tangan sekutu. Sepanjang tahun 1943-1944 pasukan sekutu perlahan mendekat. Penyerbuan ke Italia dimulai, sementara Soviet berhasil mendobrak hingga ke Rumania. Tanggal 6 Juni 1944, sekutu berhasil mendaratkan pasukan dalam jumlah besar di Normandia, Perancis untuk membuka kembali front barat dan menghancurkan konsentrasi poros. Sekutu terus menekan dari barat, timur, dan selatan sampai akhirnya bertemu di Sungai Elbe pada 25 April. Poros Eropa dinyatakan kalah setelah Reichstag direbut pada tanggal 30 April 1945.

B.     Wilayah Asia

Pertempuran di wilayah Asia Timur pada dasarnya telah dimulai sejak Jepang menginvasi Cina pada tahun 1937. Di wilayah ini, Jepang nyaris tanpa perlawanan sehingga dalam Pakta Tripartit Jepang bertugas untuk menaklukkan wilayah Asia. Terutama untuk menaklukkan koloni-koloni Eropa dan mencegah Amerika Serikat terlibat jauh di front Eropa. Pasca bergabung dalam Blok Poros, Jepang mempersiapkan diri untuk merebut wilayah Indocina dan Hindia Timur untuk memperoleh bahan baku akibat diembargo oleh Amerika Serikat. Untuk mengamankan kepentingan ini, Jepang berupaya mematikan armada Amerika Serikat dan sekutu secara bersamaan di Pearl Harbor, Thailand, Malaya, dan Hongkong. Jepang dalam waktu kurang dari enam bulan sejak serangan ke Hawaii telah menguasai Burma, Thailand, Singapura, Malaya, dan Hindia Timur. Jepang juga memenangkan pengaruh di Filipina dan Australia Utara untuk mencegah serangan balik dari Sekutu.

Mei 1943, Jepang mulai mengalami kebuntuan setelah gagal menyerbu Port Moresby. Sementara sekutu melancarkan serangan balik di Pasifik, Nugini Barat, dan Kepulauan Alaska untuk dengan segera mengisolasi Jepang di Asia Timur. Sementara pertempuran di Cina mengalami deadlock, Jepang juga terus diganggu oleh armada Inggris-India di Burma. Akhir tahun 1944, armada sekutu di Pasifik telah memasuki Kepulauan Palau dan Mariana. Pasukan Amerika Serikat mendarat di Filipina pada Januari 1945 dan menduduki Manila pada bulan Maret. Sementara pada bulan Mei 1945,  Australia menduduki Borneo dan Inggris menduduki Burma.

Tentara AS berpindah dari Filipina langsung menuju Kepulauan Jepang dengan menguasai Iwo Jima dan Okinawa pada bulan Mei. Memblokade Jepang dan memintanya menyerah sesuai Perjanjian Postdam Juli 1945. Namun Jepang terus mengabaikan perjanjian ini dan ancaman-ancaman lainnya, sehingga Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945. Jepang menyerah tanpa syarat pada 15 Agustus 1945, mengakhiri pertempuran di Asia dan Perang Dunia 2 secara keseluruhan.

 

Dampak Perang Dunia 2

Perang Dunia 2 secara keseluruhan berdampak pada pihak yang menang ataupun kalah dalam perang. Kehancuran infrastruktur dan perekonomian membuat seluruh negara yang berperang menjalani restorasi ekonomi yang amat berat. Sementara itu 50 juta hingga 70 juta jiwa diperkirakan tewas dalam perang, termasuk dalam peristiwa bom Hiroshima dan Nagasaki yang melenyapkan hampir seluruh populasi wilayah tersebut. Perjanjian Postdam dan Perjanjian San Fransisco melemahkan Jerman, Jepang, dan Italia karena harus menanggung utang perang, dilemahkan militernya, dan dalam pendudukan sekutu untuk sementara waktu.

Dalam kancah politik global, berakhirnya Perang Dunia 2 melahirkan dua kekuatan baru. Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya yang memperebutkan pengaruh dan mampu membiayai restorasi ekonomi negara-negara yang hancur. Perebutan pengaruh ini banyak terjadi di negara-negara yang baru merdeka akibat lemahnya kontrol imperialis Eropa yang hancur karena perang.

 

Dampak Peristiwa Perang Dunia 2 di Bidang Politik

Ada beberapa dampak peristiwa perang dunia kedua di bidang politik. Berikut beberapa dampaknya.

1.      Hancurnya Ideologi Fasisme

Perang dunia kedua adalah perang yang melibatkan aliansi antara negara berhaluan komunisme dan demokrasi melawan negara berhaluan fasisme. Hingga akhirnya negara berhaluan fasis harus hancur. Untuk lebih lengkapnya, baca saja negara yang terlibat perang dunia kedua. Negara pemenang perang melakukan denazifikasi terhadap Jerman sehingga Jerman terpisah menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Jepang harus kehilangan Hiroshima dan Nagasaki dan daerah taklukkannya. Bahkan Benito Mussolini dimusuhi oleh rakyat Italia sendiri dan digantung terbalik.

2.      Timbulnya Dua Negara Adidaya

Setelah negara berhaluan fasisme runtuh, kini muncul dua negara superpower dan dua ideologi mereka. Amerika Serikat dengan kapitalismenya dan Uni Soviet dengan komunismenya. Ketika perang dunia kedua, mereka bersatu melawan fasisme. Sekarang, mereka bermusuhan karena pada hakikatnya kapitalisme dan komunisme memang ideologi yang berlawanan sehingga susah untuk bersatu.

3.      Gelombang Kemerdekaan

Cukup banyak negara terjajah yang memproklamasikan kemerdekaannya. Contohnya Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 setelah runtuhnya fasisme Jepang.

 

Dampak Peristiwa Perang Dunia 2 di Bidang Militer

Ada beberapa dampak peristiwa perang dunia kedua di bidang militer. Berikut akan kita bahas beberapa dampaknya.

1.      Perang Dingin

Perang dingin adalah perang antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Istilah ini mulai muncul setelah Joseph Stalin memasang Tembok Berlin yang membatasi Dua negara ini saling mencurigai satu sama lain. Mereka menjadi paranoid sendiri jika salah satu dari lawannya memulai perang nuklir. Karena rasa takut ini, timbullah kompetisi di berbagai bidang demi mermperkuat kekuatan militer negara.

2.      NATO dan Pakta Warsawa

Salah satu upaya untuk memperkuat bidang militer adalah membuat aliansi militer. Amerika Serikat dan Eropa Barat membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang berarti Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Aliansi ini untuk selanjutnya disebut Blok Barat. Sedangkan Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa bersama dengan negara Eropa Timur yang sudah terpengaruh oleh komunisme. Aliansi blok komunis ini selanjutnya disebut timur.

3.      Perang Proksi

Perang proksi artinya perang yang dimandatkan atau dengan kata lain perang yang diwakilkan. Biasanya ini terjadi karena dorongan dan dukungan pihak lain. Di kasus perang dingin ini, biasanya lebih menjurus ke perang saudara. Jika memakai sudut pandang Uni Soviet, perang ini bertujuan untuk menyebarkan komunisme. Jika memakai sudut pandang Amerika Serikat, perang ini bertujuan untuk menahan komunisme. Cukup banyak contoh perang proksi yang terjadi di era perang dingin. Salah satu contohnya yaitu Perang Korea yang terjadi antara Korea Utara yang didukung Uni Soviet dan China melawan Korea Selatan yang didukung oleh Blok Barat. Jika ingin mengetahui lebih detail, bisa dibaca sejarah perang korea dan penyebab perang korea.

 

Dampak Peristiwa Perang Dunia 2 di Bidang Teknologi

Ada beberapa dampak peristiwa perang dunia kedua di bidang teknologi. Berikut akan kita bahas beberapa dampaknya.

1.      Perkembangan Teknologi Militer

Beberapa saat setelah perang dunia kedua selesai, dua negara ini berkompetisi untuk merekrut para ilmuwan Nazi. Para ilmuwan ini memperbaharui industri militer untuk persiapan perang. Contohnya yaitu kesuksesan senapan serbu pertama di dunia yaitu Sturmgewehr-44 buatan Nazi Jerman. Dari senjata buatan Nazi Jerman inilah akhirnya lahir senapan serbu AK-47 buatan Uni Soviet dan M-16 buatan Amerika Serikat.

2.      Perlombaan Rudal dan Nuklir

Amerika Serikat dan Uni Soviet cukup terpengarah melihat teknologi roket ala ilmuwan Nazi Jerman. Perlombaan senjata nuklir ini dimulai setelah perang dunia kedua usai. Para intelijen dari Amerika Serikat dan Uni Soviet merekrut ilmuwan Nazi Jerman. Sebenarnya dua negara ini sudah memiliki dasar bom atom sendiri. Tapi mereka tertarik untuk mengkombinasikan rudal kendali dan senjata nuklir.

3.      Space Race

Space Race adalah kompetisi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk tampil sebagai negara pertama yang mampu membuat pesawat luar angkasa. Space Race dimulai setelah kesuksesan rudal balistik. Hasilnya, Uni Soviet berhasil menerbangkan Yuri Gagarin sebagai manusia pertama yang berada di luar angkasa dengan kapal luar angkasa bernama Vostok 1. Tidak mau kalah, Amerika Serikat menerbangkan Neil Armstrong ke bulan.

 

Dampak Peristiwa Perang Dunia 2 di Bidang Sosial

Ada beberapa dampak peristiwa perang dunia kedua di bidang sosial. Berikut akan kita bahas beberapa dampaknya.

1.      Terbentuknya PBB

Para pemimpin dunia menciptakan sebuah gagasan tentang perdamaian abadi dan mencegah peperangan. Presiden F.D. Roosevelt dan Perdana Menteri Winston Churcill melakukan kesepakatan bernama Atlantic Charter. Kemudian mereka berdua bertemu dengan Joseph Stalin di Konferensi Yalta. Kemudian ada konferensi lanjutan di San Fransisco dan menghasilkan Charter of Peace. Dari Charter of Peace inilah lahir PBB. Semoga PBB bisa terus menjaga perdamaian dan mencegah adanya perang dunia ketiga.

2.      Terbentuknya UNRRA

United Nation Relief and Rehabilitation Adminstration atau disingkat dengan UNRRA adalah sebuah lembaga milik PBB yang menangani rehabilitasi pasca perang. Tugas UNRRA umumnya bersifat kemanusiaan contohnya yaitu membangun rumah sakit, memberi bantuan makanan dan pakaian pada orang yang terdampar, memperbaiki tanah atau properti yang hancur karena perang dan melindungi para pengungsi.

 Baca juga:

RINGKASAN MATERI SEJARAH PEMINATAN KELAS XI, MATERI PERANG DUNIA KE 1 buka di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MADRASAH

Soal PKWU Kelas XI Semester Ganjil dan Pembahasannya

RINGKASAN MATERI BIOLOGI KELAS X SEMESTER 2

CONTOH PROGRAM KERJA KEPALA MADRASAH ALIYAH

RINGKASAN MATERI BAB 5 MAPEL BAHASA INDONESIA MENYAJIKAN GAGASAN MELALUI ARTIKEL (KELAS XII SEMESTER GENAP)

LAPORAN KEGIATAN PASKIBRA SMAN 1 SAJIRA DALAM LOMBA LKBB GRAHA 2019

RPP ILMU NAHWU MTs

MATERI BERDEBAT DENGAN INDAH (BAHASA INDONESIA KELAS X SEMESTER GENAP)

Expression of Compliment (Ungkapan Pujian) Pengertian, Fungsi dan Contoh

Motivasi Hidup Islami Berdasarkan Al Qur'an dan Hadits