MATERI BAB V TATA NAMA SENYAWA KIMIA, (Bagian3) Penamaan Senyawa Biner (Kimia Kelas X, Semester Genap)
Tata Nama
Senyawa Biner
Senyawa biner
adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur, misalnya air (H2O),
amonia (NH3 ), dan
metana (CH4 ).
A.
Rumus Senyawa
Unsur
yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan.
B
– Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Rumus kimia
amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3 N dan
rumus kimia air lazim ditulis sebagai H2 O bukan OH2
B.
Nama Senyawa
Nama senyawa
biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan
akhiran ida pada nama unsur yang kedua. Contoh :
HCl
= hidrogen klorida
H2
S = hidrogen sulfida
Jika pasangan
unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka
senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa
Yunani sebagai berikut.
Indeks satu
tidak perlu disebutkan, kecuali untuk karbon monoksida. Contoh:
CO
= karbon monoksida (awalan mono untuk
C tidak perlu)
CO2 = karbon dioksida
N2 O = dinitrogen oksida
NO
= nitrogen oksida
N2 O3 = dinitrogen trioksida
N2 O4 = dinitrogen tetraoksida
N2 O5 = dinitrogen pentaoksida
CS2 = karbon disulfida
CCl4 = karbon tetraklorida
1.
Senyawa Umum
Senyawa yang
sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan di atas. Contoh:
H2 O
= air
NH3 = amonia
CH4 = metana
2.
Tata Nama
Senyawa Ion
Senyawa ion
terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah suatu ion
logam, sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau suatu anion poliatom.
Daftar kation dan anion penting diberikan dalam tabel 3.1 dan 3.2.
Rumus Senyawa
Unsur logam
ditulis di depan. Contohnya, rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl bukan
ClNa. Rumus senyawa ion:
Rumus senyawa
ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya. Jumlah muatan positif
sama dengan jumlah muatan negatif.
Nama Senyawa Ion
Nama senyawa ion
adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anion (di belakang), angka
indeks tidak disebut. Contoh:
NaCl = natrium klorida
CaCl2 = kalsium klorida
Na2 SO4 = natrium sulfat
Al(NO3 )3 = aluminium nitrat
Jika unsur logam
mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, maka senyawa-senyawanya
dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya, yang ditulis dalam tanda
kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam tersebut. Contoh:
Cu2 O
= tembaga(I) oksida
CuO = tembaga(II) oksida
FeCl2 = besi(II) klorida
FeCl3 = besi(III) klorida
Fe2 S3 = besi(III) sulfida
SnO = timah(II) oksida
SnO2 = timah(IV) oksida
3.
Tata Nama
Senyawa Terner
Senyawa terner
sederhana meliputi asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam adalah tiga
kelompok senyawa yang saling terkait satu dengan yang lain. Reaksi asam dan
basa menghasilkan garam.
a.
Tata Nama Asam
Rumus asam
terdiri atas atom hidrogen (di depan, dapat dianggap sebagai ion H+ ) dan
suatu anion yang disebut sisa asam. Akan tetapi, perlu diingat bahwa asam
adalah senyawa kovalen, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan
asam yang bersangkutan tanpa kata asam.
Rumus molekul
dan nama dari beberapa asam yang lazim ditemukan dalam laboratorium dan
kehidupan sehari-hari adalah:
H2 SO4 : asam sulfat (dalam aki)
HNO3 : asam nitrat
H3 PO4 : asam fosfat
CH3 COOH
: asam asetat (asam cuka)
b.
Tata Nama Basa
Basa adalah zat
yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH– . Larutan basa bersifat kaustik,
artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Pada umumnya basa
adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH– . Nama senyawa
basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida.
c.
Tata Nama Garam
Garam adalah
senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Rumus dan
pemberian nama senyawa garam sama dengan senyawa ion.
4.
Tata Nama
Senyawa Organik
Senyawa organik
adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu. Pada awalnya,
senyawa organik ini tidak dapat dibuat di laboratorium, melainkan hanya dapat
diperoleh dari makhluk hidup. Oleh karena itu, senyawa-senyawa karbon tersebut
dinamai senyawa organik. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus. Selain
nama sistematis, banyak senyawa organik mempunyai nama lazim atau nama dagang
(nama trivial). Beberapa di antaranya sebagai berikut.
Komentar
Posting Komentar