BAB 9 KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA DAN PENEGAKKAN HAK HAK BANGSA (Bagian 1) PERGERAKAN NASIONAL Sejarah Peminatan Kelas XI Semester Genap
PERGERAKAN NASIONAL
Pergerakan
yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah sebelum tahun ini, masih bersifat
kedaerahan. Kemudian di 1908 lahir organisasi modern dengan cita-cita nasional.
Istilah pergerakan nasional juga digunakan untuk melukiskan proses perjuangan
bangsa Indonesia dalam fase mempertahankan kemerdekaan. Pergerakan masa ini
untuk membendung hasrat kaum koloni yang ingin kembali merebut kekuasaan
Indonesia. Dalam buku Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan
Kemerdekaan (2004) karya Sudiyo, pergerakan nasional adalah menunjukkan sifat
yang lebih aktif dan penuh menanggung risiko dalam perjuangan.
A.
Munculnya Pergerakan Nasional
Pergerakan
nasional menjadi wujud protes atas penindasan kaum kolonial kepada rakyat di
Indonesia selama bertahun-tahun. Penyebab terjadinya pergerakan nasional
dibedakan dalam dua kelompok, yaitu:
1.
Faktor
internal (dalam negeri)
Beberapa
faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional yang bersumber dari dalam negeri
antara lain:
a.
Adanya
tekanan dan penderitaan yang berkelanjutan. Rakyat Indonesia harus melawan
penjajah.
b.
Adanya
rasa senasib yang hidup dalam cengkraman penjajah dan timbul semangat bersatu
membentuk negara.
c.
Adanya
rasa kedasaran nasional dan harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki
tanah air serta hak menentukan nasib sendiri.
2.
Faktor
eksternal (luar negeri)
Beberapa
faktor eksternal juga mendorong proses timbulnya pergerakan nasional, di
antaranya:
a.
Masuknya
paham liberalisme dan human rights
b.
Diterapkannya
pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politis Etis pada 1902. Sehingga
menimbulkan wawasan luas bagi pelajar Indonesia.
c.
Kemenangan
jepang terhadap Rusia tahun 1905, yang membangkitkan rasa percaya diri bagi
rakyat Asia-Afrika dan bangkit melawan penjajah.
d.
Gerakan
Turki Muda pada 1896-1918 yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan
nasionalisme Turki.
e.
Gerakan
Pan-Islamisme yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin al-Afgani yang mematahkan dan
melenyapkan imperialisme barat.
f.
Pergerakan
nasional di Asia, seperti gerakan Nasionalisme di India, Tiongkok, dan
Philipina.
B.
Organisasi pada pergerakan
nasional di Indonesia
Dalam
buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (2012) karya SJ Rutgers, terdapat
beberapa organisasi yang ada selama pergerakan nasional, di antaranya:
1. Budi
Utomo
Oragnisasi
yang diawali dr. Wahidin Soedirohoesodo yang berkeliling Jawa untuk melakukan
sosialisasi pentingnya pendidikan. Selain itu, terdapat dana pendidikan untuk
yang kurang mampu. Dana tersebut disebut dengan Studie Fond. Pada 1907, Wahidin
bertemu denghan Soetomo, mahasiswa STOVIA dan membentuk organisasi Budi Utomo
pada 20 Mei 1908. Organisasi ini merupakan organisasi pertama yang didirikan
oleh bangsa Indonesia dan beranggotakan mahasiswa STOVIA. Berdirinya organisasi
merupakan awal kebangkitan nasional atau pergerakan nasional. Sehingga
ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional.
2. Sarekat
Islam
Organsiasi
tersebut berawal dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan Haji Samanhudi
di Solo pada 1911. Organisasi tersebut dibentuk untuk melindungi pengusaha
lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha non lokal dalam dagang batik.
Kemudian SDI dirubah menjadi Sarekat Islam (SI) dan diketuai oleh HOS
Tjokroaminoto pada 1912. SI kemudian menjadi besar karena semua orang boleh
bergabung dalam organisasi jika beragam Islam. Namun pada 1921, SI terpecah
menjadi dua kubu yaitu SI Putih dan SI Merah. SI Putih berpusat di Yogyakarta
dan SI Merah berpusat di Semarang.
3. Indische
Partij
Didirkan
di Bandung pada 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr EFE Douwes
Dekker (Danudirja Setiabudi), RM Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara),
serta dr Tjipto Mangoenkoesoemo. Indische Partij bertujuan untuk mengembangkan
rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera.
Selain itu juga mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Organisasi
tersebut mengkritik pemerintah kolonial Belanda. Kritikan ditulis oleh RM
Suwardi yang berjudul Als ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang
Belanda). Sehingga pada 4 Mei 1913, organisasi tersebut dianggap partai
terlarang dan ketiga tokoh tersebut diasingkan ke Belanda.
4. Perhimpunan
Indonesia
Organisasi
yang didirkan Belanda pada 1908 yang awalnya diberi nama Indische Vereeniging
oleh Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto. Kemudian 1925 dirubah
namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Istilah Indonesia digunakan untuk
menunjukkan identitas diri bangsa dan negara serta menggantikan kata Hindia
Belanda. Tokoh yang tergabung adalah Mohammad Hatta, Tjipto Mangunkusumo, dan
Suwardi Suryaningrat. Perhimpunan Indonesia berjuang dengan kekuatan sendiri
dan tidak meminta kepada pemerintah kolonial Belanda. Organisasi ini memiliki
majalah dengan nama Hindia Poetra dan menjadi Indonesia Merdeka.
5. Indische
Social Democratische Vereeniging (ISDV)
Didirikan
pada 9 Mei 1914 oleh Henk Sneevliet, anggota Partai Buruh Sosial Demokrat
Belanda dan rekannya di Surabaya. Organisasi ini menganut paham Marxisme dan
berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia pada 23 Mei 1920. Pada Desember
1920 berubah nama lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI diketuai oleh
Semaun. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melancarkan pemberontakan di Jawa
dan Sumatera yang kemudian dikalahkan oleh kolonial Belanda. Partai Nasional
Indonesia (PNI) PNI merupakan perkumpulan yang dibentuk Soekarno pada tanggal 4
Juli 1927. PNI bergerak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Setelah
Kongres tahun 1928 di Surabaya, anggotanya semakin meningkat sehingga
mengkhawatirkan pemerintah kolonial. Akhirnya pada 29 Desember 1929 empat tokoh
PNI, yaitu Soekarno, Gatot Mangkoeprodjo, Maskoen, dan Soepriadinata ditangkap
dan dihukum oleh Pengadilan Bandung. Soekarno kemudian menyampaikan pembelaan
dengan Indonesia Menggugat.
Komentar
Posting Komentar